Selasa, 15 Juni 2010

Perempuan dan Uang

Sepulang makan siang tadi, saya melihat sepasang kekasih bertengkar di trotoar. Si perempuan murka bukan kepalang, sementara si lelaki mencoba menjelaskan/menenangkan entahlah. Heboh sekali sepertinya. Saya sempat melihat si perempuan melepaskan cincin dan membuang benda itu ke saluran air. Saya menggeleng...
Perempuan......

Saya jadi ingat pada kenyataan bahwa saya harus membelikan cincin berlian (bermata besar, dengan pengikat emas putih) tiga kali untuk satu perempuan yang sama; Lissandre. Pasalnya apalagi kalau bukan karena dia membuang cincinnya ke got, sungai, dan yang terakhir ke -apa sih itu namanya dalam bahasa Indonesia?? Saya mendadak lupa- ke tempat manusia buang hajat! Closet!
Saya heran dengan habit perempuan; kalau murka mereka seenak jidatnya membuang cincin ke jamban, setelah berhasil dirayu saya dihadiahi ciuman dahsyat tapi sialnya dia sambil minta cincin yang baru, dan sewaktu saya bilang 'okay honey', mereka buru-buru menjelaskan "Jangan bikin aku malu ya? Harus yang bermata besar dan bagus!"
Berapa tuh harganya??

Perempuan dengan emosional membuang cincin bak limbah, terkadang ngamuk melempar vas, melempar guci, piring, gelas, bahkan ponsel. Saya ingat pernah berhasil menangkap ponsel canggih yang Lissandre lempar sewaktu ngamuk, kalau saya berhasil menangkap dia akan melempar sesuatu yang lain. See?? Perempuan adalah makhluk yang terlahir untuk membuang uang, sementara pria tercipta untuk mencarinya.

Tak apalah kalau uang yang kami (para pria) cari mereka gunakan untuk menghias diri, menghias rumah, menghias anak, habiskan di mall atau kegiatan amal. Asal jangan itu uang dibuang, dibakar, dihanyutkan ke sungai apalagi dibuang ke closet. C'mon... masih terlalu banyak di dunia ini orang-orang kurang beruntung yang tidak punya makanan untuk isi perut hari ini, ada banyak anak-anak yang jangankan minum susu, makan bubur saja susah.

Jadi girls, saran saya, kalau kamu putus nanti sama pacar kamu. Jangan dibuang cincin tunangannya ya... jual saja ke toko, lalu uangnya masukkan ke kotak amal. Itu lebih baik daripada kamu siram ke toilet. Mubazir... kata orang tua, mubazir itu temannya setan.

Para Pemenang Bingung ya? Tentang Peraturan Award itu?

Lama juga saya tidak tengok blog ini, ternyata para pemenang yang saya anugerahi award banyak yang bingung tentang peraturan yang menyertai award itu (yang cukup ngerjai para pemenangnya). Jadi begini....
  1. Para pemenang harus me-link si pemberi award (dalam hal ini saya; Andrez Moreno), untuk berterima kasih.
  2. Pilihlah 15 blog yang menurut teman2 bagus, cantik, atau apalah.... untuk teman2 anugerahi award itu selanjutnya.
  3. Beritahu ke-15 blogger pemenang yang terpilih tersebut, dan beritahu mereka bahwa mereka dapat award dari you fren!
  4. Kamu... (ya kamu!) pemenang award dari saya harus menulis 7 hal tentang diri kamu sendiri.
Begitu, fren!
Saya hutang permintaan maaf karena belum posting dan belum kunjung lagi ke blog teman-teman. Mohon pengertiannya ya!

Senin, 07 Juni 2010

Mengumpulkan Pe-Er


Maaf bu.. maaf pak.... Ini saya serahkan tugasnya. Maaf terlambat, jangan dijewer ya??

Saya repot belakangan, menjamu tamu cantik yang menjenguk Mr. President, belum lagi tumpukan kerjaan yang kontan melangit. Sekarang balik lagi ke Jakarta, mengantar nyonya cantik pulang.... dia biasa pulang-pergi ke sini sendiri sebenarnya. Tapi kali ini saya merasa 'berhutang budi' dan tidak tega melihat ibu muda sendirian dengan balita nakal naik pesawat komersil belasan jam. Itu bocah lelaki merepotkan ampun-ampunan, membuat pesawat heboh lebih heboh dari pesawat yang dibajak teroris. Saya masih heran dengan orang yang bercita-cita punya anak sekompi. Satu saja bisa meledakkan pesawat!

Karena nama si award ini; BEAUTIFUL BLOGGER AWARD, tidak adil rasanya kalau saya hanya melihat sisi beauty dari tampilan blognya atau tampilan si empunya blog, sehingga saya buat 3 kategori.
And the awards goes to:

Kategori Blog inspiratif:
frau-rhe
flores blogger

Amateur_Blogger


Kategori Blog edukatif & informatif:
belajar ngeblog
Run-D BLoG
YUDHAIME's BLOG
OKU Timur News

Kategori Blog kreatif (eye catching):
Rinda's Blog
positively innOcent
Queenielady ======) love your quotes!
written in the stars
lovtoshr
pitacily's piece of cake
Life is Love, and Love is Red =====) love your nasionalism!
Cathy's Diary

Syarat dan ketentuan bagi pemenang silakan lihat di posting "First Award" <=== just click it! Itu dia 15 blogger yang saya follow dan saya pikir berhak atas award kali ini. Buat teman blogger yang belum dapat, mudah-mudahan masuk nominasi award selanjutnya ya! Sebenarnya saya follow blog kalian saja itu berarti blog teman-teman cukup menarik dan pantas di-award-i, tapi berhubung peraturannya cuma 15 blog yang berhak, apa mau dikata? Maaf juga untuk teman-teman yang baru saya follow hari ini tidak saya masukkan sebagai pemenang award.

Dan bagi mereka yang sudah pernah mendapat award yang sama sebelumnya, mohon maaf saya tidak mungkin cek hal itu satu per satu.

Thank's for Reading!

Minggu, 30 Mei 2010

Saya Pulang Kampung!!

Saya pulang ke Indonesia. What for?
Peluru terakhir yang saya tembakkan ke Mrs. Re untuk memaksa dia datang menjenguk bos akhirnya kena sasaran. Setelah beberapa kali akal-akalan dan selalu kecewa, akhirnya misil terakhir sukses. Apa itu misi terakhir yang sukses? Posting tentang "Challenge of The Week..."
Saya link posting itu ke wall Mrs. Re dan beberapa jam kemudian dia menerima challenge-nya.
So, here I am untuk menjemput beliau. Tentu saya tidak pamit pada Mr. President, biar menjadi surprise.
Si nyonya cantik itu bisa saja datang sendiri ke sini, tapi setelah perjuangan panjang yang melelahkan (am I too much??), saya mau memastikan semua lancar dan baik-baik saja. Saya mau dia menikmati penerbangan belasan jam, sempurna sehingga begitu tiba di rumah sakit dia tampil prima, dan bukannya cemberut. Nah, kalau ada award "Ajudan Terbaik Sejagat Raya", saya pasti pemenangnya.


Mohon maaf untuk yang menantikan pengumuman award, saya belum sempat. Tunggu sebentar lagi, Sob!

Thank you very much for this relationship!

Rabu, 26 Mei 2010

Challenge of The Week! Untuk Anda yang Mengaku Sudah Melupakan Mantan


Saya heran dengan orang-orang yang berpisah dengan pasangannya lalu beberapa waktu kemudian dengan wajah sumringah berkata bahagia dengan hidup sekarang dan sudah melupakan sama sekali tentang si masa lalu. Tapi nyatanya lari dari momen-momen yang sekiranya akan mempertemukan mereka, seperti; pesta pernikahan kawan yang dia tahu persis si mantan di undang juga, acara reuni atau pesta ulang tahun si mantan itu sendiri, atau... kabar bahwa si mantan sedang menggeletak di rumah sakit.

Kenapa enggan datang dengan segala pembenaran yang dibuat-buat?? Bukannya anda sudah melupakan dia? Katanya sudah rela, ikhlas... dan anda bilang dengan gagah berani bahwa mantan itu sudah 'nggak ngaruh' lagi di hidup anda. Lantas kenapa takut ketemu??? Dalam perspektif saya ketidakmauan bertemu mantan itu disebabkan karena pesona si mantan masih begitu kuat bagi anda, sehingga anda takut kalau bertemu dengannya lagi maka anda akan terjerat, dan makin sulit melupakan dia atau bahkan tergoda untuk kembali ke pelukannya yang -ehm! tiada duanya bukan? Buktinya anda masih sendiri setelah sekian lama lari dari dia-. Akui saja bahwa itu yang sesungguhnya. Anda masih mengenang bagaimana tubuh berkemeja L size merengkuh tubuh kecil anda, cara tangan besarnya menelan telapak tangan anda, hangat nafasnya menyapu kulit wajah dan vibra suaranya yang 'lelaki' membisiki anda kata cinta. Taruhan! Anda pasti masih rindu aromanya ketika pulang kerja di malam hari.

Membaca posting ini pasti anda keki, ingin nonjok saya dan berteriak;
Your statements are completely FAULT, Andrez!! Saya perempuan smart yang logis, independent dan tough, perpisahan dan kegagalan bisa saya akomodasi dengan mudah. Meski wanita, tapi saya tidak dikendalikan emosi, dan tidak ada pesona pria manapun yang membuat saya lembek, apalagi si mantan!

Okay then! Buktikan! Saya tantang anda untuk datang ke acara yang akan menemukan anda dengan mantan. Berani menjenguknya di rumah sakit?

Are you dare??? Let me know!

Senin, 24 Mei 2010

First Award

Niat awalnya saya sekedar mau cek siapa yang kunjung dan meninggalkan jejak di Cbox, membalas sahutan mereka di sana, dan mengunjungi balik. Tidak ada niat untuk posting, situasi super repot di sini. Tapi berhubung ada pemberitahuan bahwa saya dapat award, tentulah berubah pikiran!

Hehe... Am I childish? Here you are my very first award!

Ini award atas prestasi apa? Tidak tahu... teman blogger saya si Cumi cayang yang meng-award-i saya ini. Judulnya Beautiful Blogger Award, berhubung saya ganteng mungkin itu sebabnya si Cumi memutuskan sebagai salah satu pemenang dari 15 blogger lain. Jadi saya ambil suka ria, bagaimana cara ambilnya? Karena tidak tahu jadi saya save dan dimunculkan di sini.

Tapi diselipkan beberapa rules bersamaan dengan award ini, sebenarnya rules ditulis dalam bahasa Inggris, saya terjemahkan biar membumi:

  1. Saya harus me-link dan berterima kasih kepada si pemberi award. Ok, terima kasih Cumi.... saya pajang sekalian link si Cumi itu di sini, punya si Cumi silakan klik untuk lihat si Cumi cantik.
  2. Anugerahkan award ini kepada 15 blogger yang saya temukan dan menurut saya bagus. Yang ini agak-agak ngerjain... nantilah, ini saya jadikan PR saja.
  3. Hubungi ke-15 blog tersebut dan beritahu bahwa mereka mendapat award. PR juga.
  4. Nyatakan 7 hal tentang diri saya.

Here you are, things about me: Look good, Smell good, Workaholic, Womenaholic, Loyal, Royal, Liberal.

Terima kasih kepada Cumi yang menganugerahkan award ini. Selamat juga untuk Cumi yang mendapat award ini dari Intan Qanita.

Jumat, 21 Mei 2010

Molto Matto; Why now??

Kami (Lissandre dan saya) sedang dalam posisi yang molto matto (very crazy) sewaktu ponsel saya yang siaga selama 24/7 mendadak berdering membuat kami bertatapan, Lissandre kontan memberi tanda 'jangan diangkat!' sedangkan saya serba salah lalu mengangguk dan membiarkan Lissandre meneruskan aktivitas yang matto itu. Tapi ponsel berdering terus, bikin saya mengumpat dalam hati, dalam posisi dikuasai Lissandre, tangan saya mencoba meraih ponsel siaaaaal! itu.

Rumahnya Mr. President yang menelepon.
Gila, jam berapa ini? Saya tahu persis Mr. President bukan tipe atasan yang suka merepotkan asistennya, selama beliau bisa menangani akan beliau tangani, sekian tahun bekerja sebagai tangan kanannya, mana pernah malam saya diganggu kalau bukan hal urgent semacam pabrik meledak dan hal lain sekelas itu tingkat kegentingannya. Jadi, ketika melihat telepon rumah beliau yang menelepon, kontan jantung saya melonjak, dan hasrat drop seketika. Tak tega pada Lissandre, saya membiarkan malaikat nakal itu meneruskan aktivitasnya. Sayangnya Lissandre benar-benar nakal malam itu, saya setengah mampus menjaga nada suara supaya jangan bergetar dan terdengar berwibawa sewaktu menyapa; "Selamat malam."
"Malam signor Moreno. Saya Connie, maaf mengganggu tapi sepertinya anda harus tahu, tadi signor jatuh, dan supir membawanya ke rumah sakit." Salah satu pembantu di rumah Mr. President nyerocos mengabarkan berita buruk, gila! Kenapa sekarang? Di saat saya lagi.......
"Jatuh??" tanya saya memastikan.
"Pingsan. Nyaris. Saya sempat memeganginya."
Entah karena kondisi saya saat itu atau otak saya memang cepat banget ngeres, jadi waktu Connie bilang 'saya sempat memeganginya', otak saya malah membayangkan Connie memegangi -tuuut..sensor- nya. Bersamaan dengan itu pula saya bereaksi menyingkirkan Lissandre, dan menuju lemari pakaian.
"Oh Dio... Andrez!" pekik Lissandre, saya heran bagaimana itu perempuan bisa menyebut 'Dio=Tuhan' saat sedang melakukan dosa.
"Rumah sakit mana?" saya sudah menyambar pakaian sekenanya dari lemari dan memakai dengan kalap, tentunya dibawah tatapan Lissandre yang tak sanggup saya balik menatapnya.
"San Pietro."
"Saya ke sana." sambungan saya matikan, lagian saya perlu dua tangan untuk memasang kancing kemeja.
"Andrez.... ini tengah malam, dan kita baru saja sempat ketemu." Lissandre merengek. Saya juga merengek dalam hati, yang tadi itu benar-benar sedang super hot.
"Lissandre, di kontrak kerja saya dengan manajer HRD, saya sepakat menyerahkan waktu saya 24 jam selama 7 hari untuk Mr. President."
"Dia meminta kamu datang??" suara Lissandre sudah naik beberapa oktaf.
"Tidak. Pembantunya cuma memberitahu, tapi etikanya..."
"Oh Dio, Andrez!! Persetan dengan etika! Bayangkan! Kita lagi bercinta, Andrezz!! Masak kamu mendadak pergi begitu saja??"
"Itu bisa dilanjutkan. Sampai nanti, sayang, cantik!"
Lissandre menolak saya cium, biarlah! Nanti juga ngambeknya reda. Tapi sewaktu saya memakai sepatu dia berteriak; "kalau aku mau melahirkan dan bersamaan itu dia mati, apa kamu pergi untuk datang ke dia?"
"Kalau dia mati berarti saya pengangguran. Tentu saya temani kamu."

Dasar... kenapa perempuan susah sekali memahami resiko pekerjaan pasangannya? Tak habis pikir saya... Mereka memburu pasangan yang ganteng, mapan dengan pekerjaan bagus di perusahaan ternama, tapi kalau mereka mendapati pasangannya lembur di saat weekend, atau haru mendadak pergi sewaktu lagi bercinta macam tadi... kenapa mereka marah?
Kalau mereka tak mau punya pasangan yang sibuk, pacari saja laki-laki dengan pekerjaan biasa, yang gajinya juga biasa. Tapi laki-laki jenis itu malah tak dilirik oleh mereka.

Jadilah kepala saya berdenyut, dan tentu 'anu' saya juga berdenyut sewaktu saya ngebut ke rumah sakit itu. Tak lupa saya kabari Mrs. Re bahwa beliau masuk rumah sakit. Reaksinya? Menulis begini di wallnya:

Beribadahlah seolah akan mati besok, bekerjalah seakan hidup selamanya. Bergaya hidup sehatlah agar hasil kerja tidak untuk dibawa ke rumah sakit. Bawalah dia ke panti asuhan atau BAZIS. Sampaikan pada orang terdekatmu.

Saya mencoba membujuk dan akal-akali perempuan satu ini, tapi gagal. Dia sekeras batu, kalau saja saya punya hammer (apa itu dalam bahasa Indonesia? saya lupa)..
Dan beginilah... pagi-pagi, di sudut cafetaria rumah sakit, saya mengetik ini. Selain itu saya juga mau menyampaikan:

Terima kasih untuk yang menyukai kisah hidup saya yang
weird ini.
Terima kasih untuk yg bilang posting saya
hilarious, funny.
Terima kasih yang sudah mau
follow saya.
Maaf tidak seperti blog teman-teman yang lain, berisi banyak ilmu yang berguna, blog saya cuma berisi kejadian sehari-hari. Tapi percayalah, di setiap posting saya sebenarnya ada paragraf yang saya ingin pembaca renungi. Sebenarnya ini bukan sekedar serita hidup seorang asisten Presiden yang playboy dan ngeres,
can you find out?


Happy Reading!
Thank you. Grazie. Terima kasih.




Kamis, 20 Mei 2010

Cinta Vs Obsesi

Ada yang tahu apa perbedaan Cinta dengan Obsesi?
Ada quotes yang bilang cinta itu tidak harus memiliki. Koq kalau menurut saya quotes itu bodoh ya... pasalnya kalau cinta itu tidak dimiliki, menurut saya lama-lama jadi luntur itu cinta. Cinta saya terhadap dua pacar saya terus hidup di hati saya, dan kian berkembang sebab saya memiliki mereka, melihat, mendengar suaranya, dan menyentuh raganya. Saya tak yakin akan tetap mencintai dia -ralat, mereka- kalau saya berhenti memiliki mereka. Pastilah saya akan melupakan dia -salah lagi... mereka- lantas cari yang lain. Lantas mencintai si 'yang lain dan baru' itu.

Jadi, cinta harus memiliki! Setuju?
Terserah mau setuju atau tidak. Tapi dari sekian banyak perbincangan saya dengan Mr. President, salah satu yang kami berdua setuju adalah quotes; Cinta harus memiliki. Tapi dengan perspektif yang berbeda.
Kalau dari perspektif saya, itu di atas tadi; bahwa kalau tidak memiliki maka cinta saya akan luntur. Sementara kalau perspektif Mr. President, bahwa kalau tidak memiliki cinta yang dia damba, maka hidup tidak sempurna, matipun penasaran. Mungkin (ini perkiraan saya saja), itu disebabkan karena beliau tipikal orang yang menyukai tantangan, tak pernah tidak meraih impian-impiannya, dan challenger sejati.

Fren.. tahu kan kalau atasan saya itu sedang sakit? Setelah berhari-hari memaksakan tetap bekerja, dan datang ke kantor, akhirnya kemarin beliau tepar benar-benar. Memberitahu saya bahwa tidak bisa ke kantor, dan 'Andrez, please datanglah ke sini'.
Untuk apa?
Beliau kerja!! KERJA, guys!! Sudah tepar-klenger burger begitu! Masih kerja sambil menggeletak di sofa. Laptop, mesin fax, ponsel 3G, kotak tisyu, kompresan, semuanya dia pindahkan ke atas meja di dekat sofa itu. Heran saya..... padahal sebelah tangannya diinfus!
Setengah mati saya mencerocos membujuk agar beliau ke rumah sakit, pasti dokternya sudah mencerocos duluan tentang ini.
Hal lain yang membuat saya heran adalah beliau di apartemen, bukan di rumahnya. Di momen-momen tertentu beliau memang suka menyendiri di apartemen itu. Dan hari itu, karena beliau 'memindahkan kantor ke apartemennya', dan saya sebagai asistem pribadi mesti senantiasa mendampingi, saya menghabiskan banyak waktu di tempat itu dan mau tak mau mata saya mengeksplorasi sekitar, saya jadi tahu kenapa di momen tertentu beliau suka sekali mengurung di tempat itu.

HAHA..... sebagai sesama pria saya sebenarnya pingin ngakak sekencang-kencangnya, tapi berhubung saya belum mau luntang-lantung cari pekerjaan lain, jadilah saya tahan keinginan itu.
You know what??
Itu apartemen atau musium??
Lukisan cat minyak; Gambar Mrs. Re
Lukisan kanvas raksasa; lukisan Mrs. Re
Frame besar-besar; foto Mrs. Re
Frame kecil-kecil di meja-meja hias, di meja telepon, di atas perapian, etc; juga foto-foto Mrs. Re
Mouse pad; muka Mrs. Re close-up
Print di mug; Mrs. Re
Print di cangkir; Mrs Re juga....
Bahkan dia punya Puzzle foto Mrs. Re!!!
Edan!
Saya menggeleng-geleng, sambil berpikir untuk melorotin celana panjang beliau. Kalau trend fashion yang digemari perempuan beberapa waktu lalu adalah animal print, jangan-jangan dia pakai boxer 'Mrs. Re-Print'.

Saya heran, beneran! Takjub tapi merasa ini konyol dan kocak sekaligus. Masih ada lelaki yang cinta satu wanita?? Bah! Yang benar saja... Pria itu ditakdirkan poligami; baik dengan cara legal maupun ilegal (jadi ladies... kalau pasangan kalian tidak selingkuh, waspadalah, jangan-jangan dia nggak waras). Cuma Nabi Adam yang tak poligami, dia mau poligami sama siapa? Nggak ada lagi manusia selain Adam-Hawa waktu itu. Saya yakin kalau ada betina lain di masa itu, pastilah Adam sudah selingkuh dengan wanita itu.

Akhirnya sewaktu istirahat makan siang, dan beliau minum teh dari cangkir dengan print muka Mrs. Re, saya tidak sanggup lagi menahan mulut laknat saya untuk tidak komentar.
"Signor, cinta atau obsesi?" tanya saya menunjuk cangkir tehnya.
"Ada obsesi di cinta," jawabnya, saya tidak sepaham.
"Itu dua hal yang beda; Saya cinta Lissandre (salah satu pacar saya), tapi kalau dia minta putus, saya lepaskan. Dan saya terobsesi untuk tidur dengan Megan Fox (ini betul saya sudah lakukan berbagai cara untuk mewujudkannya) tapi tidak mau menikah dengannya."
"You sick.." komentar Mr. President kalem.
"You sick!" balas saya sambil heran.
"Saya tidak meniduri yang tidak saya cintai," Mr. President membela diri.
"Saya meniduri yang saya mau, saya nikahi yang saya cintai, hidup jadi mudah." Tukas saya.
"You sick..." desis beliau lagi.
"You sick!" tuding saya pada infusannya.

Siapa yang 'sick' sebagai pria menurut kalian, friends?

Rabu, 19 Mei 2010

Dimarahin

Saya jenis manusia yang tahu adat, paham banget menilai dan memosisikan diri, tahu sekat antara ruang privat dan ruang publik. Tapi belakangan, sejak bekerja sebagai orang nomor 1 yang dicari Mr. President di pagi hari dan yang terakhir meninggalkan beliau ketika malam kian naik, saya mulai sering melanggar etika-etika tentang ruang privat/publik.

Pelanggaran itu biasanya saya lakukan pada Mrs. Re (silakan lihat postingan sebelumnya untuk tahu siapa perempuan ini). Habisan apa mau dikata ya? Presiden saya obsesi pada Mrs. Re. Mrs. Re lariiiiiii terus dari jangkauannya. Sementara saya ini ajudan Pak Presiden kami yang terhormat, satu-satunya orang yang tak boleh putus asa menghubungi klien atau orang manapun yang beliau perintahkan untuk saya hubungi. Kalau Sekretaris Direktur masih diperkenankan putus asa, pasang tampang mau mewek dengan mata berkaca-kaca dan bilang "Maaf, signor... saya sudah hubungi beliau 20 kali tapi masih belum ada respon", sementara untuk saya, tak ada excuse. Saya harus berhasil mendapat respon; negatif atau positif, tidak boleh tidak tahu, tidak boleh tidak bisa, tidak boleh lupa agenda.
Dan satu-satunya manusia yang bisa dengan seenak udelnya menolak panggilan dari Presiden kami adalah Mrs. Re. Satu-satunya makhluk hidup di galaksi ini yang bisa semaunya tidak merespon Presiden kami adalah perempuan itu.

Maaf-maaf kalau akhirnya saya jadi sering nakal menghadapinya. Seperti yang terjadi kemarin. Saya tahu Mrs. Re sudah 'perduli setan', 'perduli jin', 'perduli genderuwo', maksudnya... nggak perduli se ujung kuku pun dengan apa yang terjadi pada Mr. President.
Tapi saya kasihan melihat kondisi Mr. President. Seminggu belakangan beliau memaksakan diri bekerja dengan kondisi kesehatan buruk, dan tentu you guys ingat posting saya yang menemukan beliau menggeletak di sofa apartemennya dengan kondisi payah, dua hari ini makin payah saja. Kemarin dokter kantor sampai saya telepon untuk ke ruangannya karena suhu tubuhnya tinggi sekali.

Beliau bukan cuma kelelahan, bukan sekedar flu berat dan demam. Tapi di mata saya beliau butuh melihat pujaannya. Untuk bertahan hidup di dunia ini beliau memerlukan;O2, makanan, CO2, vitamin, dan Mrs. Re.
Begini kira-kira... Berapa lama manusia bisa hidup tanpa udara? atau tanpa makan? Kira-kira pertahanan tubuhnya runtuh karena beliau terlalu lama tidak melihat Mrs. Re. Jadi saya kirim pesan melalui FB wanita itu, mengabarkan bahwa Mr. President sakit.
3 pesan melalui FB
1 pesan ke email pribadinya
2 sms ke ponselnya
7 telepon yang berakhir ke kotak suara
Tidak digubris.
Jadi saya putar otak.

Dan akhirnya nekat menulis ke wall-nya, kira-kira:
'Mrs, apa kbr? Mr. Andalusi sakit, Mrs.... Sekedar info ya Mrs... tp kl mau nengok kami segera prepare akomodasi.'

T
ak lama kemudian muncul respon:
'Andrezzz!! Tulis message, jgn wall!!'

Dia marah..... Saya sudah perkirakan itu, buru-buru saya telepon ke ponselnya dan Mrs. Re jawab! Nah... makhluk ini memang harus dinakali... Menit pertama saya diomeli bak anak SMP yang tak tahu aturan, diingatkan untuk tidak menulis hal-hal yang sifatnya pribadi di wall FB-nya, saya merespon 'maaf-maaf'. Sesudah itu saya bertanya apakah Mrs. Re mau datang. Dan tanpa pikir panjang dia menjawab; 'tidak. Terima kasih.'
Cepat-cepat saya menyelak, karena saya hapal, kalau dia sudah mengeluarkan kata 'terima kasih' biasanya sambungan langsung diputus.
'Kehadiran Mrs akan sangat berarti untuk kesehatan Mr. President. Beliau di infus.'
Mrs. Re kontan menjawab...
'Saya engineer, bukan dokter. Apa Presiden-mu mau di semen??'
Hahh??

Seusai itu saya mengirim pesan berisi permohonan maaf, sampai dua kali ke pesan di FBnya, tapi dia tidak merespon. Saya tulisi wallnya yang juga permohonan maaf, dan belum ada respon.
Dia pasti masih marah akibat aksi wall saya itu, di mata saya Mrs. Re terkesan menyembunyikan kehidupannya, baik senang-susahnya, apalagi yang berkenaan dengan Mr. President. Saya paham kalau dia marah besar. Tapi saya sekedar ajudan seorang CEO yang terkadang harus menempuh jalan apapun untuk sang Presiden, baik atas titahnya, atau inisiatif saya yang sekiranya diperlukan beliau.


Ps: Mrs. Re if you read this post, I do thank you very much for your kindness to forgive me.

Minggu, 16 Mei 2010

Klenger -Momen Stupid-

'Klenger'.....
Kata itu tertancap di kepala saya berbulan-bulan. Karena kunjungan terakhir ke Jakarta di sepanjang jalan, di dekat kampus-kampus saya melihat booth Klenger Burger. Tidak paham apa maksdunya, saya tanya pada Pak Presiden yang menghabiskan umur di Indonesia lebih banyak ketimbang saya. Sayangnya saya tanya bukan pada tempatnya, beliau sedang kelihatan berpikir penuh, dan kalimat yang meluncur dari mulut saya; 'apa itu klenger?' sambil buru-buru mencolek beliau dan menunjuk booth yang dilewati mobil kami.
Dan bodohnya (dia atau saya yang bodoh? atau keduanya?) beliau menjawab ringkas; 'burger. very large'. Saya heran, menggerutu pelan 'saya tahu...' tapi beliau manggut-manggut sambil terus 'meditasi'.

Saya baru tahu makna sebenarnya Sabtu sore, saya cari-cari Mr. President, untuk kabarkan satu 'gosip' penting perusahaan pesaing tapi ponselnya mati, pembantu rumahnya bilang beliau ada di apartemen, jadi menyusul lah saya ke sana. Mendapati beliau sedang menggeletak di sofa, di depan dinding yang di sana terpampang sebuah pigura lukisan kanvas besar, lukisan... hmmm... you know 'kan siapa?
Hidung Mr. President merah, tak tahu karena beliau nangis akibat rindu berat atau disebabkan flu-nya yang makin berat. Saya komentar; 'you look awful.' Beliau menjawab; 'aku klenger rek..' Membuat saya mengerutkan kening, kontan bertanya; 'mau burger?'
For Info: terkadang perbincangan kami terdengar so stupid, ini salah satu momen stupid itu.
Beliau balas mengerutkan kening, dan bilang; 'klenger, maksudnya... tepar. Itu Bahasa Jawa.'
Jadi, tahulah saya sekarang; klenger = tepar = situasi dimana kita merasa knocked out.

Posting ini tak berguna ya? Apalagi bagi teman-teman yang Indonesia tulen dan banyak menghabiskan umur di Indonesia. Tapi saya heran, berarti klenger burger = tepar burger? Sepertinya saya harus cicipi burger itu. Apa sih yang membuat tepar setelah menyantapnya??

Senin, 10 Mei 2010

Ogah Pacaran di Demo????

Saya agak-agak shock ketika iseng lihat salah satu stasiun TV Indonesia dari televisi kabel berbayar (kangen rumah, agak mellow, kangen lihat orang-orang Indonesia). Tapi malah jadi heran... Gara-garanya, saya lihat infotainment tentang penyanyi legendaris mantannya si cantik KD, yaitu Mas Anang. Kabar-kabarnya dia akan di demo hampir 2000-an massa kalau dia dan Syahrini ogah pacaran. Hmmph... It's kind a weird to me.. Ck...ck.... (geleng-geleng kepala).

Saya pribadi secara kasat mata bisa melihat ada ketertarikan dari cara Mas Anang menatap Syahrini, dan ada keganjenan dari cara Syahrini menggelendoti Mas Anang. But... people, please... Apakah kalian di Indonesia nggak punya cukup pekerjaan yang berarti ketimbang mengurusi lantas mendemo ke dua korban kita itu? (geleng-geleng lagi sambil prihatin)

Jangan karena mata Mas Anang menatapi Syahrini dengan mesra, tangannya melulu merangkul pinggang (kadang di batas antara pinggang dan dada), dan sebaliknya Syahrini terus-terusan kayak kurang energi menggelendot pada Mas Anang, atau tangannya mencubiti pinggang atau pipi Anang dengan sayang. Jangan lantas buru-buru berpikir kalau mereka saling jatuh cinta, bisa jadi itu sekedar proyek membangun image. Seperti artis-artis lain punya image masing-masing; KD elegan, Pinkan Mambo centil, Jupe binal (ups... maksud saya seksi). Geleng-geleng sambil telan air liur.... pengeen....

Di samping itu, kalaupun mereka benar-benar saling jatuh cinta, toh tak ada orang yang sanggup memunafiki perasaannya, lama-lama tanpa kita demo mereka pasti pacaran. Tapi bagaimana kalau seperti yang saya katakan di atas; bahwa itu sekedar image building? Kasihan kan??
Bagaimana kalau Syahrini nggak mau sama Anang (tapi maunya sama saya)?? Sebab dia tidak siap dapat paket combo super (beli 1 gratis 2). Coba, guys... dipikir lagi kalau tiba-tiba diri kalian sendiri disodorkan, dijorokin ke lelaki/perempuan yang sebenarnya sekedar kalian hormati tapi tidak kalian hasrati?? Apalagi kalau sampai ada 2000 orang siap mendemo kalian, friends.... Aduh!!! ENEEEEEEEKKKKKKK.....

Ketimbang panas-panasan demo di depan rumah orang, bikin keki orang yang bersangkutan dan juga Pak Polisi, mending cari aktivitas lain yang berguna, atau mendemo hal lain yang lebih krusial dan pantas didemo. Berhentilah kita mengobok-obok ruang privat orang lain, memaksakan kehendak pada orang lain demi kepuasan pribadi dan hal-hal mengganggu semacam itu. Bukan sekedar tak berguna, tapi juga dosa. Ehm... Andrez speaking about 'Dosa'????? Hari apa ini??

Jumat, 30 April 2010

Yang dipilih Wanita

Saking sibuknya saya belakangan ini saya bisa-bisanya 'hilang ingatan parsial' bahwa saya ini punya blog yang baru diberi entri dikit. Ngga heran juga gue ngga punya follower di blog ini. Kalian yang sempat tengok-tengok blog ini pasti heran ngapain saja saya belakangan.
Begini.... Seperti yang saya bilang kalau saya ini ajudan seorang Presiden direktur perusahaan internasional yang cabangnya ada di nyaris seluruh jagat raya, so..... you can imagine betapa repotnya saya. Apalagi si Pak Direktur yang bersangkutan. Repot sekali beliau itu, untungnya selain perusahaan dan anak-anak cabangnya tidak ada lagi yang harus beliau urus, tak ada istri, pacar, simpanan. Kalau saya... masih seperti tahun lalu; punya dua pacar.
Kabar terakhir? Mau tahu? Saya seperti biasa, sukses dalam menjalani pekerjaan sebagai ajudan yang baik, profesional dan cukup tangguh mengimbangi kinerja Pak Presiden kami. Saya juga tetap sukses menjalani dua hubungan dengan dua cewe yang tinggal di dua kota berbeda. Saya puji Tuhan tidak mengalami cobaan atau problem berat dalam hidup tahun-tahun belakangan ini. Intinya: kehidupan karir dan percintaan, siang dan malam saya masih seimbang.

Kontras dengan kondisi Pak Presiden. Hidupnya, sorry to say, makin ruwet. Memang sudah ruwet ya hidup dia itu mulai dari awal saya ketemu beliau dan tulis blog ini. Blog ini melulu berisi tentang keruwetan hidup beliau. Yang lalu-lalu saya tulis di entri masih belum seberapa dibanding 'keruwetan' hidup beliau belakangan.
Makin ruwet sebab cewe' inceran, yang diburu, dicintai, digilai setengah mati, dikejar jatuh-bangun yang dia dengan iritnya sebut 'Re' itu, huahahahaha..... KAWIN! Tentu dengan pria lain, yang juga sudah saya sebut-sebut di entri-an sebelumnya. Tentu Pak Presiden kami yang tercinta nyaris modar gara-gara fakta ini. Upset and down mampir sebentar saja di nurani beliau, sesaat kemudian diuber juga itu perempuan bini orang. Gilanya Pak Presiden kami yang gagah berani tetep keukeuh (anyway do you really know the meaning of 'keukeuh'?) ngejar si target pas nyonya cantik itu hamil. Sikap beliau kalau dituang lewat kalimat mungkin begini: Perduli setan dia hamil, makin seksi ini.....
Dia oper persneling, tancap gas, hajar! Nah yang dihajar itu tentu ngamuk, gerah diuber-uber terus. Paham bagaimana emosi cewe hamil? Coba sekali-kali gangguin cewe hamil, kalau ngga digaplok, ditempeleng, dihajar... HEBAT. Begitulah yang terjadi: Pak Presiden kami yang terhormat tentu dimaki sambil digaploki oleh perempuan muda yang hamil dan bahenol itu. Sementara yang menggaploki naik pitam, yang digaploki justru naik birahi. Bagaimana tidak??? Itu nyonya muda pas hamil justru makin 'marun' mulai dari wajahnya malah makin bening, bersinaran, body-nya malah menggiurkan. Bagaimana bisa Presiden kami tak kelimpungan, terbayang-bayang siang malam. Tapi saban ketemu malah dimaki. Beberapa kesempatan bertemu face to face dan terus mendapat reaksi negatif, Pak Presiden sampai pernah nyolong cium suatu hari. Kontan saya dan supir dibuat shock dan terkaget-kaget. Apalagi yang bibirnya diserobot begitu saja, kontan ngamuk, tempelengan keras mampir di pipi Pak Presiden. Saya nyeri di hati melihat adegan itu, tapi Pak Presiden nampak rela pipinya ditempeleng setelah aksi sabotasenya itu.

Saya nggak tahu pasti apa yang memadamkan bara semangat Pak Presiden, tahu-tahu beberapa saat kemudian beliau memutuskan berhenti mengejar si nyonya muda yang tengah hamil tua itu. Yang saya tahu beliau surut langkah setelah suatu malam ber sms ria dengan nyonya cantik itu, mukanya tenang awalnya, tapi akhirnya lesu. Setelah itu beliau menenggelamkan diri ke pekerjaan. Total berhenti beraksi sebagai pejuang cinta yang kalap. Kalau ada urusan di cabang Jakarta, dulu biasanya beliau mampir ke rumah Miss -ralat sekarang sudah jadi Mrs- Re, jadi tidak pernah mampir atau nyebut namanya lagi. Kalau benar-benar ingin mampir atau harus mampir untuk menyampaikan oleh-oleh untuk mamanya Mrs. Re, beliau berani mampir di saat Mrs. Re tidak di rumah. Beliau mampir sebentar, melihat dan memegang-megang bayi kecil Mrs. Re habis itu buru-buru cabut. Sepertinya beliau mencoba melupakan dan menghilangkan perasaannya terhadap perempuan itu dengan cara menghindari pertemuan. Sebab Mrs. Re adalah jenis perempuan yang kalau kita temui maka kita akan makin terjerat pada dia.
Anehnya Mrs. Re yang biasanya kalau sudah beberapa waktu tidak bertemu atau kontak dengan Pak Presiden pasti mencari, juga tidak pernah mencoba menghubungi. Mungkin 'kenakalan' Presiden kami semasa kehamilannya itu benar-benar kelewatan sampai Mrs. Re nggak mau tahu lagi dengan beliau.

Tapi Tuhan punya kehendak lain, suatu siang, Pak Adam Presiden kami baru beberapa menit tiba dan menimang bayi lelaki Mrs. Re. Saya ternganga-nganga melihat Mrs. Re pulang. Padahal itu belum waktunya perempuan itu pulang. Saya gelagapan, tapi apa mau dikata?Bisa apa saya? Melarang Mrs. Re masuk ke rumahnya sendiri? Wah bisa-bisa dia panggil satpam, satpol PP, polisi, tentara kalau perlu.
Jadilah Mrs. Re masuk dan mendapati Pak Presiden di ruang tamu menimang anaknya. Mrs Re terdiam, Pak Adam bingung. Suasana sempat kaku, akhirnya Pak Adam menanyakan kabarnya dan Mrs. Re menjawab dengan kalem. Sukurnya nggak ada peristiwa tempeleng menempeleng di sana, Mrs. Re duduk di sofa melihat Pak Adam menggendong bayinya. Tapi Pak Adam justru bergegas mengembalikan si bayi ke ibunya dan pamit dengan gaya kakunya yang khas.
Di mobil dia diam saja bermenit-menit, terlihat berpikir dan merenung. Tiba-tiba dia bertanya "Andrez, bagaimana menurutmu dia?"
"Bayinya sehat."
"Ibunya, Andrez... Ibunya."
"Cantik." Pak Adam malah menggeleng.
"Dia tidak seperti dia." Sewaktu saya tanya apa maksud kalimat 'dia tidak seperti dia?' Pak Adam malah menghela napas panjang, meski akhirnya menjawab.
"Pakaiannya, kulitnya, pakaian bayinya. Itu sangat bukan Re yang saya kenal." Saya diam, setuju dalam hati, Mrs. Re kelihatan tidak 'se-sejahtera' sewaktu menjadi milik Pak Presiden kami.

Dulu saya mengira bahwa yang digilai Mrs. Re adalah seorang pengusaha muda Indonesia yang perusahaan raksasanya sangat terkenal dan berjaya, sampai-sampai perempuan itu menolak Presiden Direktur kami yang kaya raya, cerdas dan gagah. Sampai akhirnya hari itu, sewaktu saya melihat lagi Mrs. Re setelah sekian lama tidak bertemu, kenyataan bahwa mereka masih tinggal di rumah itu, dan (benar kata Pak Presiden) dari pakaian yang dia kenakan, pakaian bayinya, dan muka Mrs. Re yang kusam, saya yakin Mrs. Re menikahi laki-laki standar. Bukan executive muda apalagi pengusaha yang berjaya.

Lalu yang jadi pertanyaan; kenapa perempuan itu bisa-bisanya menolak pria sukses yang gagah, brilian dan mapan hanya demi laki-laki biasa yang kemudian membuat kulitnya kusam dan menyuruhnya memakai pakaian yang 'bukan untuk seorang Mrs. Re'?
Kenapa? Apa penyebabnya?
Apa kalian ada yang bisa mengira-ngira? Please tell me, I want to be chosen by a woman like her.