Minggu, 16 Mei 2010

Klenger -Momen Stupid-

'Klenger'.....
Kata itu tertancap di kepala saya berbulan-bulan. Karena kunjungan terakhir ke Jakarta di sepanjang jalan, di dekat kampus-kampus saya melihat booth Klenger Burger. Tidak paham apa maksdunya, saya tanya pada Pak Presiden yang menghabiskan umur di Indonesia lebih banyak ketimbang saya. Sayangnya saya tanya bukan pada tempatnya, beliau sedang kelihatan berpikir penuh, dan kalimat yang meluncur dari mulut saya; 'apa itu klenger?' sambil buru-buru mencolek beliau dan menunjuk booth yang dilewati mobil kami.
Dan bodohnya (dia atau saya yang bodoh? atau keduanya?) beliau menjawab ringkas; 'burger. very large'. Saya heran, menggerutu pelan 'saya tahu...' tapi beliau manggut-manggut sambil terus 'meditasi'.

Saya baru tahu makna sebenarnya Sabtu sore, saya cari-cari Mr. President, untuk kabarkan satu 'gosip' penting perusahaan pesaing tapi ponselnya mati, pembantu rumahnya bilang beliau ada di apartemen, jadi menyusul lah saya ke sana. Mendapati beliau sedang menggeletak di sofa, di depan dinding yang di sana terpampang sebuah pigura lukisan kanvas besar, lukisan... hmmm... you know 'kan siapa?
Hidung Mr. President merah, tak tahu karena beliau nangis akibat rindu berat atau disebabkan flu-nya yang makin berat. Saya komentar; 'you look awful.' Beliau menjawab; 'aku klenger rek..' Membuat saya mengerutkan kening, kontan bertanya; 'mau burger?'
For Info: terkadang perbincangan kami terdengar so stupid, ini salah satu momen stupid itu.
Beliau balas mengerutkan kening, dan bilang; 'klenger, maksudnya... tepar. Itu Bahasa Jawa.'
Jadi, tahulah saya sekarang; klenger = tepar = situasi dimana kita merasa knocked out.

Posting ini tak berguna ya? Apalagi bagi teman-teman yang Indonesia tulen dan banyak menghabiskan umur di Indonesia. Tapi saya heran, berarti klenger burger = tepar burger? Sepertinya saya harus cicipi burger itu. Apa sih yang membuat tepar setelah menyantapnya??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar